TT

Kita adalah Tokoh Utama dalam Kisah Kita sendiri.. Berjuanglah!!

Kamis, 03 Mei 2012

Di Terminal Batu Layang

Ini Lho terminal Batu Layang ^_
Pontianak, aku datang.. Uki membatin sendiri sepanjang perjalanan, bibirnya tidak  berhenti tersenyum sejak melangkahkan kaki dari rumah , andai saja orang memperhatikannya, dia terlihat seperti orgilren.. (orang gila kemaren).
Mobil yang ditumpanginya sudah penuh, musim pendaftaran mahasiswa, anak-anak kampung berlomba-lomba hijrah ke kota, walau hanya memenuhi kos-kosan yang ada di sekitar kampus.
Setengah hari perjalanan, dari kampung nun jauh di perdalaman Bekangkayang sana, kini Uki hampir tiba di bibir Kota, walau belum menginjakan kaki di tengah-tengah Kota pontianak, namun aroma kota benar-benar telah tercium menggoda.
Di terminal Batu Layang, Bus akhirnya berhenti memuntahkan semua penumpangnya, semua berpencar, ada yang berdua, bertiga, bahkan ada yang berkelompok, wajah-wajah calon mahasiswa baru kebanyakan di dampingi oleh orang tua mereka, hanya Uki yang terlihat celingak-celinguk bingung sendiri.
Dari pada berdiri mematung dan di gerayangi pertanyaan dari beberapa tukang ojek yang malah bikin kening mengkerut, akhirnya Uki memutuskan untuk berjalan menuju kantin di bibir terminal, di sana juga sudah banyak remaja seusianya dengan kepala setengah pelontos.
“Kalau jalan hati-hati donk” Bentak seorang cewek begitu kaki Uki tersandung sesuatu, ternyata itu tas miliki si cewek.
“Ops.. Sory, gak sengaja” Jawab Uki mencoba tersenyum ramah.
si cewek mencibir di iringi gumaman tidak jelas.
Uki kembali celingak celinguk, tak ada meja yang benar-benar kosong di sana, akhirnya ia memutuskan untuk duduk di sebuah meja pojok, di sana sudah ada duduk seorang pemuda seusianya dengan mata setengah mengantuk, rambutnya ikal kusut, bibirnya tebal, pipi kirinya penuh bintik hitam bekas jerawat di tambah tai lalat, entah sejak kapan lalat buang air  besar di wajahnya. Dialah Zohir, teman Uki di masa depan.. ^_^
“Boleh numpang duduk di sini ya” Kata Uki mencoba ramah.
“Kalau mau izin duduk, jangan ke saya, tapi tuh kepemiliknya” Jawab Zohir dengan kening mengkerut, kalau lagi seperti itu wajahnya mirip Mr.Bean.
“Ow.. jadi kamu bukan pemiliknya ya? Pasti tukang bersih-bersih di sini” Kata Uki polos.
“Aku ini pelanggan, calon Gubernur masa depan” Jawab Zohir Keki.
Kini giliran Uki yang mengkerutkan kening. “Calon Gubernur masa depan? Maaf.. wajah kamu tidak memungkinkan” Kata Uki terkekeh.
“Eh.. pepatah bilang Wajah bukan ukuran segalanya” Jawab Zohir.
“Ok deh, aku tidak ingin mengganggu cita-cita kamu, tapi Izinkan aku memperkenalkan diri, aku Uki.. calon Presiden di masa depan” Kata Uki mengulurkan tangan kanan.
“Busyet, gak ada cita-cita yang lebih tinggi kah?” Jawab Zohir menjabat tangan Uki, “Zohir” Tambahnya.
“hehehe.. orang seperti kamu aja bercita-cita menjadi gubernur, apa salahnya kalau aku bercita-cita jadi Presiden, toh.. wajahku juga memungkinkan” Jawab Uki, memandang wajahnya sendiri dalam cermin. Zohir mencibir.
“Eh.. ngomong-ngomong kamu mau kemana Ki” tanya Zohir.
“Ke Pontianak Hir, kebetulan aku lulus tanpa tes di salah satu perguruan tinggi” Jawab Uki.
“Mm.. lulus tanpa tes? Hebat juga ternyata kamu” Kata Zohir.
“Ya, begitulah Hir, kamu sendiri mau kemana?”
“Sama, Pontianak juga, aku baru mau daftar tes nih” Kata Zohir. “Tapi aku masih  bingung, ke Pontianak aja baru pertama kali ini, jangankan mau nyari tempat tinggal, arah aja belum tahu, biasalah modal nekat” Tambah Zohir.
“Belum tahu arah, tapi kamu pergi sendirian, gak ada yang mengantar gitu” Kata Uki, Zohir menggeleng.
“Hebat Hir, aku salut.. kamu punya kemauan yang kuat” Kata Uki, Hidung Zohir langsung kembang kempis mendengarnya. “Tenang Hir, aku bisa membantu kamu mencarikan kost” Tambah Uki.
“Wah, terimakasih banyak nih, memangnya kamu udah berapa kali ke Pontianak Ki” Kata Zohir dengan wajah cerah, setidaknya takut tersesat itu sedikit menghilang.
“Ini baru pertama kalinya” Jawab Uki nyengir.
“Busyet, orang buta aja berlaga melihat” Kata Zohir, wajahnya kembali mendung.
“Kita kan bisa mencari bersama” Kata Uki.
“Nyari bersama juga kalau sama-sama tidak tahu, percuma ki, ya itu tadi ibaratnya orang buta di temani dengan orang buta, ujung-ujungnya tersesat juga” Kata Zohir.
“Hir, Bapakku bilang, kalau kita pergi kemanapun yang belum pernah kita datangi, jangan takut tersesat, asal ada tujuan baik di sana, banyak juga orang-orang baik yang akan kita temui, dan InsyaAllah bantuan pasti datang dari segala arah, dan ibuku bilang.. kemana dan dimanapun kita berada, setidaknya kita telah diberi bekal supaya tidak tersesat, ada mata untuk melihat, mulut untuk bertanya, dan telinga untuk mendengar, So.. jadi tidak ada alasan takut tersesat” Kata Uki.
“Betul juga sih Ki, koq aku gak mikir ke situ ya?” Kata Zohir.
“Ya, wajar kalau kamu gak mikir ke situ, soalnya wajah kamu itu wajah orang-orang yang tersesat” Kata Uki terkekeh.
“Enak aja, jangan sembarangan ngomong ya..” Kata Zohir.
“Becanda Hir” Kata Uki masih tertawa.
Akhirnya Uki dan Zohir memutuskan untuk mencari kos bersama, walau tersesat setidaknya ada teman untuk diajak bicara, kata Uki sebelum mereka berdua meninggalkan Terminal Batu layang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar