![]() |
Ini Lho terminal Batu Layang ^_ |
Pontianak, aku datang.. Uki membatin sendiri sepanjang perjalanan,
bibirnya tidak berhenti tersenyum sejak melangkahkan kaki dari rumah ,
andai saja orang memperhatikannya, dia terlihat seperti orgilren.. (orang gila
kemaren).
Mobil yang ditumpanginya sudah penuh, musim pendaftaran mahasiswa, anak-anak
kampung berlomba-lomba hijrah ke kota, walau hanya memenuhi kos-kosan yang ada
di sekitar kampus.
Setengah hari perjalanan, dari kampung nun jauh di perdalaman Bekangkayang
sana, kini Uki hampir tiba di bibir Kota, walau belum menginjakan kaki di
tengah-tengah Kota pontianak, namun aroma kota benar-benar telah tercium
menggoda.
Di terminal Batu Layang, Bus akhirnya berhenti memuntahkan semua
penumpangnya, semua berpencar, ada yang berdua, bertiga, bahkan ada yang
berkelompok, wajah-wajah calon mahasiswa baru kebanyakan di dampingi oleh orang
tua mereka, hanya Uki yang terlihat celingak-celinguk bingung sendiri.
Dari pada berdiri mematung dan di gerayangi pertanyaan dari beberapa tukang
ojek yang malah bikin kening mengkerut, akhirnya Uki memutuskan untuk berjalan
menuju kantin di bibir terminal, di sana juga sudah banyak remaja seusianya
dengan kepala setengah pelontos.
“Kalau jalan hati-hati donk” Bentak seorang cewek begitu kaki Uki tersandung
sesuatu, ternyata itu tas miliki si cewek.
“Ops.. Sory, gak sengaja” Jawab Uki mencoba tersenyum ramah.
si cewek mencibir di iringi gumaman tidak jelas.
Uki kembali celingak celinguk, tak ada meja yang benar-benar kosong di sana,
akhirnya ia memutuskan untuk duduk di sebuah meja pojok, di sana sudah ada
duduk seorang pemuda seusianya dengan mata setengah mengantuk, rambutnya ikal
kusut, bibirnya tebal, pipi kirinya penuh bintik hitam bekas jerawat di tambah
tai lalat, entah sejak kapan lalat buang air besar di wajahnya. Dialah
Zohir, teman Uki di masa depan.. ^_^
“Boleh numpang duduk di sini ya” Kata Uki mencoba ramah.
“Kalau mau izin duduk, jangan ke saya, tapi tuh kepemiliknya” Jawab Zohir
dengan kening mengkerut, kalau lagi seperti itu wajahnya mirip Mr.Bean.
“Ow.. jadi kamu bukan pemiliknya ya? Pasti tukang bersih-bersih di sini”
Kata Uki polos.
“Aku ini pelanggan, calon Gubernur masa depan” Jawab Zohir Keki.
Kini giliran Uki yang mengkerutkan kening. “Calon Gubernur masa depan?
Maaf.. wajah kamu tidak memungkinkan” Kata Uki terkekeh.
“Eh.. pepatah bilang Wajah bukan ukuran segalanya” Jawab Zohir.
“Ok deh, aku tidak ingin mengganggu cita-cita kamu, tapi Izinkan aku
memperkenalkan diri, aku Uki.. calon Presiden di masa depan” Kata Uki mengulurkan
tangan kanan.
“Busyet, gak ada cita-cita yang lebih tinggi kah?” Jawab Zohir menjabat
tangan Uki, “Zohir” Tambahnya.
“hehehe.. orang seperti kamu aja bercita-cita menjadi gubernur, apa salahnya
kalau aku bercita-cita jadi Presiden, toh.. wajahku juga memungkinkan” Jawab
Uki, memandang wajahnya sendiri dalam cermin. Zohir mencibir.
“Eh.. ngomong-ngomong kamu mau kemana Ki” tanya Zohir.
“Ke Pontianak Hir, kebetulan aku lulus tanpa tes di salah satu perguruan
tinggi” Jawab Uki.
“Mm.. lulus tanpa tes? Hebat juga ternyata kamu” Kata Zohir.
“Ya, begitulah Hir, kamu sendiri mau kemana?”
“Sama, Pontianak juga, aku baru mau daftar tes nih” Kata Zohir. “Tapi aku
masih bingung, ke Pontianak aja baru pertama kali ini, jangankan mau
nyari tempat tinggal, arah aja belum tahu, biasalah modal nekat” Tambah Zohir.
“Belum tahu arah, tapi kamu pergi sendirian, gak ada yang mengantar gitu”
Kata Uki, Zohir menggeleng.
“Hebat Hir, aku salut.. kamu punya kemauan yang kuat” Kata Uki, Hidung Zohir
langsung kembang kempis mendengarnya. “Tenang Hir, aku bisa membantu kamu
mencarikan kost” Tambah Uki.
“Wah, terimakasih banyak nih, memangnya kamu udah berapa kali ke Pontianak
Ki” Kata Zohir dengan wajah cerah, setidaknya takut tersesat itu sedikit
menghilang.
“Ini baru pertama kalinya” Jawab Uki nyengir.
“Busyet, orang buta aja berlaga melihat” Kata Zohir, wajahnya kembali
mendung.
“Kita kan bisa mencari bersama” Kata Uki.
“Nyari bersama juga kalau sama-sama tidak tahu, percuma ki, ya itu tadi
ibaratnya orang buta di temani dengan orang buta, ujung-ujungnya tersesat juga”
Kata Zohir.
“Hir, Bapakku bilang, kalau kita pergi kemanapun yang belum pernah kita
datangi, jangan takut tersesat, asal ada tujuan baik di sana, banyak juga
orang-orang baik yang akan kita temui, dan InsyaAllah bantuan pasti datang dari
segala arah, dan ibuku bilang.. kemana dan dimanapun kita berada, setidaknya
kita telah diberi bekal supaya tidak tersesat, ada mata untuk melihat, mulut
untuk bertanya, dan telinga untuk mendengar, So.. jadi tidak ada alasan takut tersesat”
Kata Uki.
“Betul juga sih Ki, koq aku gak mikir ke situ ya?” Kata Zohir.
“Ya, wajar kalau kamu gak mikir ke situ, soalnya wajah kamu itu wajah
orang-orang yang tersesat” Kata Uki terkekeh.
“Enak aja, jangan sembarangan ngomong ya..” Kata Zohir.
“Becanda Hir” Kata Uki masih tertawa.
Akhirnya Uki dan Zohir memutuskan untuk mencari kos bersama, walau tersesat
setidaknya ada teman untuk diajak bicara, kata Uki sebelum mereka berdua
meninggalkan Terminal Batu layang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar